Selasa, 26 Juli 2011

Delapan Ribu Tiket Indonesia Vs Turkmenistan Terjual di Hari Pertama


Antusiasme masyarakat untuk mendukung tim Garuda masih tetap besar. Pada hari pertama penjualan tiket laga kandang Pra Piala Dunia 2014, para pembeli tiket langsung menyerbu loket-loket penjualan tiket yang tersebar di empat lokasi di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Antrean mengekor cukup panjang namun dengan cepat bisa terurai karena proses pembelian cukup lancar. Hingga pukul 15.00 WIB, sekitar delapan ribu tiket terjual.

Indonesia membuka peluang lolos ke babak berikutnya Pra-Piala Dunia 2014 Zona Asia setelah menahan tuan rumah Turkmenistan 1-1 di Stadion Olimpiade Ashgabat pada Sabtu lalu. Dengan satu gol di kandang lawan, Boaz Solossa dan kawan-kawan hanya membutuhkan hasil 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada pertandingan kedua Kamis 28 Juli nanti untuk maju ke putaran ketiga Zona Asia.

Adapun penjualan tiket ini masih akan berlanjut sampai dengan hari pertandingan pada 28 Juli mendatang. Pada penjualan pada Rabu besok, tiket masih belum diserahkan. Sama seperti penjualan pada Selasa ini. Nantinya, akan dilakukan penukaran voucher pembelian untuk tiket pada hari Kamis. Sementara untuk penjualan hari Kamis, pembeli bakal langsung mendapatkan tiket. Berikut ini rincian penjualan tiket sampai dengan Selasa, 26 Juli 2011, pukul 15.00 WIB: VVIP 53 VIP Barat 252 VIP Timur 516 Kategori I 758 Kategori II 1540 Kategori III 4872 EZTHER LASTANIA

Timnas Benahi Sayap dan Pertahanan


Timnas Indonesia belum puas dengan formasi yang dimainkan di leg pertama kontra Turkmenistan di Asghabat Sabtu pekan lalu.Meski sukses bermain imbang, starting line-up diperkirakan akan mengalami perubahan.

“Saat ini belum ada penetapan starting line up, tapi mungkin kami akan mencoba beberapa perubahan dan sejumlah formasi,” ujar asisten pelatih Timnas Indonesia Rahmad Darmawan saat mendampingi timnas berlatih di Lapangan C Senayan, Jakarta, Selasa (26/7/2011).

Saat bermain di Olympic Stadium pada leg pertama, pasukan Wim Rijsbergen memakai pola 4-2-3-1. Saat babak pertama Gonzales di gantung di depan, di topang Boaz, M Ilham dan M Ridwan, namun di babak kedua peran itu dimainkan Boaz, sedangkan Gonzales di menjadi penopang Boaz.

Garuda lebih dulu tertinggal melalui gol tendangan bola mati Vyacheslav Krendelev di menit 10. Indonesia sempat kesulitan beradaptasi dengan permukaan lapangan yang buruk, namun akhirnya menyamakan kedudukan di menit 29 berkat Muhammad Ilham.

Dari hasil evaluasi, tim pelatih mengambil kesimpulan untuk memberi perhatian lebih kepada lini pertahanan. Sebab itu di leg kedua nanti, RD memberi sinyal akan terjadi sedikit perubahan dalam susunan pemain belakang.

“Kita ingin kuat di semua lini, terutama di lini belakang. Soal lini belakang, kita akan lihat kondisi dari bek-bek yang kita punya,“ paparnya.

Lebih lanjut, RD tidak menjelaskan secara rinci racikan strategi yang akan diterapkan nanti, namun dia menegaskan Merah-Putih diharapkan bisa tampil seimbang.“Idealnya kita agresif dan menekan. Tapi melihat kondisi kita, kita akan cari keseimbangan di dalam tim,” jelasnya.

Sejumlah pemain yang tidak diturunkan pada leg pertama kemungkinan akan diturunkan seperti Wahyu Wijiastanto dan Hamka Hamzah. Wahyu sebelumnya tidak jadi disertakan ke Turkmenistan karena terkendala visa, sedangkan Hamka Hamzah sempat cedera.Sementara di lini depan nama Boaz Solossa dan Cristian Gonzales kemungkinan besar dipertahankan sebagai starting line-up.

“Untuk susunan pemain inti nanti kami akan lihat siapa yang paling siap dan yang paling siap itu lah yang akan kami mainkan,” jelas pelatih Persija Jakarta itu.

Dalam latihan sore tadi, timnas menggelar latihan ringan ringan seperti passing dan keeping. Setelah itu Gonzales dkk menu latihan untuk memantapkan penyerangan juga dilakukan dengan formasi 4-4-2 dan 4-3-3.

Dengan 4-4-2 pelatih Wim Rijsbergen ingin memoles pola serangan sayap, sedangkan pola 4-3-3 dilakukan untuk melatih penguasaan bola di lapangan tengah.“Kita akan coba memperkuat lagi, sayap-sayap kita,” sambung RD.
(fit)

Persipura Disarankan Ganti Media Officer


Sejumlah wartawan yang ada di Jayapura baik lokal maupun nasional menyarankan agar pada kompetisi Indonesia Super Liga (ISL) musim depan, Persipura mengganti media officer.

Salah satu alasannya adalah karena selama ini media officer Persipura dianggap tidak melakukan tugasnya sesuai aturan yang ada.
“Selama ini media officer Persipura tidak pernah melakukan sharing informasi kepada teman-teman media lain. Informasi tentang Persipura justru dijadikan konsumsi media mereka sendiri,” kata Muhammad Imran, wartawan TV One di Jayapura, Selasa 26 Juli 2011.

Menurutnya, ada beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh media officer sebuah tim. Selain bisa menguasi bahasa asing. Media officer juga tidak terikat dengan media manapun. Sehingga dia tidak berpikir mengenai eksklusif berita. Selain dikatakannya sebagai tim professional, Persipura juga harus punya kontrak jelas dengan media harian lokal yang sering menulis berita tentang Persipura. “Mungkin bukan wujud kontraknya bukan lewat materi langsung. Namun dengan memfasilitasi wartawan media tersebut untuk berangkat saat tim sedang main di luar kandang,” tandas Imran.

Hal yang sama juga disampaikan wartawan Suara pembaruan, Roberth Vanwi. Menurut dia, beberapa waktu lalu Walikota terpilih, Benhur Tommy Mano yang juga akan mejabat sebagai Ketua Umum Persipura telah mengatakan akan mencari sponsor untuk keberlangsungan klub. Sehingga tidak lagi menggunakan dana APBD sesuai dengan Keputusan Mendagri yang melarang klub menggunakan APBD dalam pengelolaannya.

“Jadi jika ingin benar-benar profesional, maka Persipura harus mulai mengevaluasi semua kinerja perangkat yang ada di dalam tim. Termasuk media officer,” tandas Roberth Vanwi.

Dikatakannya, selama ini saat Persipura bermain di luar kandang wartawan media lain yang ada di Jayapura tidak pernah mendapat informasi dari media officer. Namun langsung menghubungi pelatih atau menejer tim. “Padahal itu tugas media officer sebenarnya. Jika sudah begini apa gunanya ada media officer di dalam tim. Jadi sebaiknya orang yang ditunjuk jadi media officer benar-benar orang yang berada pada posisi netral dan tidak terikat dengan media manapun, namun mengerti tentang kerja media,” tegas Roberth Vanwi. (J/09)

Widodo C Putro: Irfan Bachdim Siap Dimainkan


Asisten pelatih tim nasional Indonesia Widodo Cahyono Putro mengungkapkan pemain-pemain timnas senior yang ditinggal di Jakarta dan berlatih bersamanya, termasuk Irfan Bachdim, sudah siap diturunkan di laga leg kedua pra-Piala Dunia menghadapi Turkmenistan tanggal 28 Juli mendatang.

Seperti yang diketahui, sebelumnya Irfan tak bisa tampil di leg pertama akibat cedera hamstring akibat terlalu lama beristirahat, selain itu Rahmad Darmawan juga mengungkapkan bahwa Irfan masih kalah bersaing dengan striker lainnya. Kini setelah pulih, Irfan berpeluang untuk dimainkan di leg kedua.

"Saya kira tujuh pemain timnas yang kami latih di Jakarta seluruhnya sudah siap untuk diturunkan. Mereka terus ikut berlatih," ujar Widodo.

Namun, Widodo tidak dapat memastikan apakah Irfan akan dimainkan di leg kedua nanti, karena keputusan akhir akan diambil oleh pelatih kepada Wim Rijsbergen dan asisten Rahmad Darmawan.

"Mereka kemarin terus ikut berlatih bersama kita. Apakah mereka akan diturunkan atau tidak, semuanya terserah pada Wim dan Pak Rahmad. Kami berharap seluruh pemain akan fit pada saat hari pertandingan sehingga mereka bisa tampil maksimal," ujarnya.

Uang Saku Pemain Timnas Indonesia Dinaikkan


Warna baru coba diberikan PSSI di era Djohar Arifin Husein. Salah satunya perlakuan yang diberikan pada tim nasional PSSI. Saat melawat ke Turkmenistan lalu, para pemain timnas dimanja fasilitas. Di antaranya pemberian kenaikan uang saku serta fasilitas tiket bisnis selama penerbangan.

"Saya tanyai mereka, berapa uang saku yang diterima selama ini. Setelah tahu, langsung kami naikkan. Begitu juga dengan pemberian fasilitas bisnis. Kami berharap ini bisa naikkan kepercayaan diri pemain. Hasilnya kan nyata di lapangan. Kita mampu tahan mereka di kandangnya," tandas ketua umum PSSI, Djohar Arifin, di Surabaya, Selasa (26/7).

Djohar juga membenarkan timnas nyaris batal berangkat. Saat itu, lanjut Djohar, BTN juga sama sekali tak miliki persiapan. Pemain belum dikumpulkan, tiket pesawat dan hotel belum di-booking, termasuk visa juga belum diurus. "Celakanya, rekening di PSSI juga nol rupiah," urainya.

Timnas Waspadai Kebangkitan Turkmenistan


Tim nasional Indonesia mewaspadai kebangkitan permainan Turkmenistan bila bermain di lapangan berkualitas baik. Buruknya rumput di Olymic Stadium Ashgabat, dinilai tak hanya menghambat permainan Indonesia, namun juga Turkmenistan. Dengan bermain di stadion Bung Karno, Turmenistan juga akan mendapat keuntungan dengan dapat memainkan sepak bola normal.

"Bukan cuma kita yang diuntungkan dengan kondisi lapangan, tapi mereka juga. Karena itu, kita harus mengantisipasi segala kemungkinan," kata asisten pelatih tim nasional, Rahmad Darmawan kepada sejumlah wartawan di Lapangan Gelora Bung Karno, Selasa (26/7). Pelatih yang menangani Persija Jakarta itu merujuk hasil Turkmenistan yang mampu memukul tim U23 Indonesia 3-1 saat bermain tandang, namun hanya mampu menang tipis di Ashgabat.

Guna mengantisipasi kebangkitan Turkmenistan, terus mematangkan persiapan jelang partai leg kedua. Pelatih Wim Rijsbergen tampak serius menyiapkan Ahmad Bustomi dan Firman Utina sebagai sentral pengatur alur bola. "Kami ingin dalam pertandingan nanti pemain lebih menyerang. Kami meminta para gelandang untuk lebih kreatif," kata Rahmad.

Dalam sesi latihan, jajaran pelatih juga menginstruksikan pemain untuk memanfaatkan lebar lapangan. Sayap timnas seperti Muhammad Ridwan, Muhammad Ilham, Supardi, dan Otovianus Maniani dilatih untuk mempertajam akurasi umpan.

Di sisi lapangan terpisah, Arif Suyono, Egi Melgiansyah dan Gunawan Dwi Cahyo dilatih untuk mempertajam kemampuan tendangan jarak jauh. Dalam latihan ini pemain tampak lebih serius ketimbang latihan pertama, Senin (25/7).

Total 25 pemain secara seksama melahap pemantapan strategi dari pelatih Wim Rijsbergen. "Yang jelas kami hari ini lebih mengedepankan technical. Dan syukur pemain sudah lebih bugar dalam menjalani latihan," jelas pria yang akrab dipanggil RD itu.

Di akhir pertandingan, timnas menggelar pertandingan intern antara dua tim. Skuat inti yang tampil di Ashgabat diadu dengan skuat cadangan yang dihuni Bambang Pamungkas dan Irfan Bachdim.

Perrtandingan yang berlangsung setengah lapangan ini dimenangkan oleh kubu pemain cadangan dengan skor 2-0 lewat gol Tony Sucipto dan Okto. Di pertengahan pertandingan, Wim coba memasukkan Bambang, Hamka, dan Arif Suyono ke skuat ini. Ketiganya dipersiapkan sebagai pelapis dalam pertandingan leg kedua melawan Turkmenistan.

Di laga intern ini, Wim berulangkali menghentikan laga untuk mengarahkan pemainnya agar bermain lebih taktis dan mengedepankan bola pendek. Walau begitu, pemain kerap membuat kesalahan elementer, terutama salah passing.

Di akhir latihan, pemain diperintahkan untuk melakukan peregangan yang diselingi arahan terakhir pelatih. Hari ini timnas dijadwalkan menggelar latihan terakhir sebelum tampil pada Kamis (28/7).

Terkait kesiapan fisik pemain, jajaran pelatih memastikan bahwa skuat dalam kondisi prima. Selain Kurnia Mega, tidak ada satu pun pemain yang mengalami cidera. "Secara keseluruhan kesiapan pemain telah mencapai 90 persen. Tidak ada pemain yang mengalami cidera," kata fisioterapis timnas, Mathias Ibo.

Di pihak lain Turkmenistan juga terus mempersiapkan timnya jelang laga melawan Indonesia. Dalam latihan yang dilakukan di lapangan PSSI Senayan, pemain Turkmenistan mensimulasikan permainan. Bila Indonesia mematangkan bola pendek, Turkmenistan lebih mempersiapkan pola bola panjang.

Turkmenistan juga serius mempersiapkan algojo bola mati, termasuk penendang penalti. Jajaran pelatih negara asal Asia Tengah itu tampak mengantisipasi kemungkinan partai berjung dengan drama adu penalti.

Awal 2012 Indonesia Miliki Timnas Berjenjang


Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menargetkan pembentukan Tim Nasional secara berjenjang selesai disusun pada awal 2012. "Awal 2012 Tim Nasional berjenjang sudah terbentuk," kata Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, disela-sela pengukuhan pengurus PSSI Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa, 26 Juli 2011. Menurut Djohar, Timnas berjenjang ini akan dimulai dari pembinaan Timnas usia 17 tahun hingga 23 tahun yang tiap jenjangnya akan diurus oleh Direktur Teknis PSSI. Direktur Teknis inilah yang akan menyiapkan seluruh program dan kepelatihan, sehingga mampu menciptakan pemain terbaik untuk berada di Timnas senior. Pembentukan Timnas berjenjang ini, Djohar menambahkan, mengadopsi model Belanda yang setidaknya telah sukses ditiru oleh Jepang. "Ini bukan coba-coba," kata dia. Pembentukan Timnas berjenjang ini, diyakini baru bisa dirasakan manfaatnya empat atau lima tahun yang akan datang. Karenanya, Djohar optimistis, empat atau lima tahun yang akan datang Timnas tidak hanya menjadi macan Asia Tenggara, melainkan juga menjadi macan di level Asia, bahkan dunia. "Harapan masyarakat terlalu besar, kami akan bekerja keras dan jujur untuk mewujudkan semuanya," kata Djohar. FATKHURROHMAN TAUFIQ

Resistance Bands, Free Blogger Templates