Jumat, 22 Juli 2011

Gonzales dan Boaz Tumpuan Merah-Putih Tantang Turkmenistan


Tim nasional Indonesia akan meladeni Turkmenistan di ajang Pra Piala Dunia 2014 di Stadion Olympic, Ashagabat, Sabtu 23 Juli 2011. Dalam pertandingan pertama di kandang lawan itu, pelatih tim nasional Wim Rijsbergen diperkirakan akan memainkan format 4-3-3 atau kombinasinya, 4-2-3-1. Dengan pola main seperti itu, Christian Gonzales diprediksi jadi ujung tombak tim Garuda. Boaz Salossa, pemain Persipura Jayapura yang meraih gelar pencetak gol terbanyak sekaligus pemain terbaik di Indonesia Super League (ISL) 2010/2011, kemungkinan ditarik ke posisi sayap. Boaz diharapkan bisa menyuplai bola matang untuk Gonzales, sehingga bisa menjebol gawang The Green. Skema itu pernah dicoba Rijsbergen pada 2 kali latihan terakhir sebelum tim nasional berangkat ke Turkmenistan, Rabu kemarin malam, 20 Juli 2011. Prediksi itu dikemukakan pelatih Persipura Jacksen F. Tiago. "Kalau melihat perkembangan tim nasinal selama masa persiapan, kelihatannya Boaz akan bermain dari sayap. Gonzales kemungkinan besar akan jadi striker tunggal," kata Jacksen saat dihubungi wartawan pada Jumat 21 Juli 2011. Gonzales, kata Jacksen, adalah pemain yang tepat menjalankan fungsi itu. "Selain kuat dalam duel bola atas, dia bagus dalam melindungi bola. Apalagi pengalaman dalam partai besar sangat baik," kata pelatih asal Brasil itu. "Saya berharap kombinasi pemain tersebut bisa berjalan dengan baik dan Indonesia dapat hasil bagus di Turkmenistan besok." Asisten pelatih tim nasional, Widodo Cahyono Putro, menilai Gonzales dan Boaz sama-sama pemain yang punya pengalaman dan kemampuan baik. "Tapi, yang paling menentukan adalah pengertian di antara keduanya," kata mantan striker tim nasional itu. Menanggapi formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1 yang kemungkinan akan dimainkan di Turkmenistan, kata Widodo, tergantung pada pemain dalam menerjemahkannya di lapangan. Dengan persiapan tim nasional yang minim, menurutnya, tim nasional sangat mengandalkan kekompakan tim, saling pengertian, dan mempunyai semangat juang tinggi. Pasalnya, yang dihadapi adalah pemain berpostur tubuh lebih tinggi dibandingkan pemain Indonesia, harus diantisipasi bola-bola atas. "Soal kecepatan bisa diredam dengan penempatan posisi yang tepat," ujar Widodo. Sebelum bertolak ke Turkmenistan, asisten pelatih tim nasional Rahmad Darmawan mengatakan semua pemain harus disiplin ketika terjadi bola rebound karena lawan memiliki kelebihan pada tinggi badan. "Kami berharap pemain bisa menerapkan kerja tim dengan umpan dan lebih banyak bermain di daerah lawan," kata Rahmad. RINA WIDIASTUTI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resistance Bands, Free Blogger Templates